Konferensi Pers yang dilakukan Polres Minut saat penetapan tersangka Rahmat dan Jude dalam kasus pembunuhan Brando

Bitung, Multiverum.com – Ayah dan Ibu Terdakwa Rahmat Maude, yakni Christianus Maude dan Ambrosia Barahamin, yang telah diputuskan bersalah atas pembunuhan Brando Sumuruk bersama rekannya, Jude Daniel Tangkudung, sampai saat ini tak berhenti berharap dan memohon keadilan untuk anak mereka.

Pasalnya, sejak diputuskan bersalah oleh Pengadilan Negeri Minut waktu lalu, Rahmat tetap bersikukuh bahwa bukan dia pelaku pembunuhan terhadap Brando, pada 4 Oktober 2018 silam di Desa Watudambo Kecamatan Kauditan.

Kepada media ini, Ibu Ambrosia tetap mengharapkan agar kasus yang menimpa anaknya ini dibuka kembali untuk diusut siapa pelaku sebenarnya pembunuhan terhadap Brando Sumuruk.

“Jangan hanya karena kami orang tak berdaya lalu bisa dijadikan tumbal atas kasus pembunuhan ini, dan setidaknya bisa membuka tabir soal siapa sebenarnya pelaku pembunuhan terhadap adik Brando, agar orang tua korban dan para saudaranya juga bisa mengetahui siapa dalang pembunuhan terhadap Brando,” terang Ibu Ambrosia.

Dijelaskannya, Rahmat sampai saat ini tetap pada pendiriannya bahwa dia tak terlibat dalam kasus ini. Di malam kejadian itu, Brando mengaku diajak beberapa temannya untuk menganiaya korban. Namun Rahmat tak ingin terlibat dan lebih milih untuk pulang ke rumah kami. Tiba tiba esoknya terdengar kabar, adik Brando sudah ditemukan dalam keadaan sekarat di jalan.

“Jika memang anak kami harus menerima dan menjalani hukuman yang tidak dia lakukan, setidaknya siapa pelaku pembunuhan utama terhadap Adik Brando bisa diketahui dan ikut menerima hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka,” tuturnya.

Christianto Maude yang merupakan ayah Rahmat menambahkan, jika memang anak kami pelaku utama pembunuhan Adik Brando, lalu kenapa kasus ini memerlukan waktu sangat rumit dan lama ditentukan siapa pelaku utamanya. Kami menduga kasus ini dibangun untuk mengkambinghitamkan anak kami, sedangkan beberapa pelaku utama yang diduga melarikan diri tak diburu dan sengaja dihilangkan tim penyidik saat itu.

“Sampai saat ini kami selaku orang tua hanya bisa berharap dan berdoa agar kebenaran kasus ini bisa diungkapkan seterang terangnya di tengah masyarakat, dan agar semua bisa tau kejadian ini terjadi karena masalah apa. Perlu diketahui, anak kami saat diamankan disiksa dan dianiaya sampai berdarah darah untuk mengakui perbuatan yang tak dilakukannya. Karena sudah tidak tahan disiksa, dia akhirnya terpaksa mau mengakui jika dia terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut,” urainya.

Ditambahkannya, kami sampai saat ini keluarga terus berharap agar kami dan anak kami beserta keluarga korban, adik Brando Sumuruk bisa mendapatkan kesempatan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya, dan bisa diungkapkan ke publik apa yang terjadi sebenarnya.(nox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *