Tomohon, Multiverum.com – dibalik kesuksesan Iven Tomohon Internasional Flower Festival (TIFF) 2025, yang baru saja digelar Pemerintah Kota Tomohon, ada bagian yang tidak bisa dilupakan karena merupakan salah satu bagian atau ujung tombak perwakilan masyarakat Kota Tomohon dalam memperkenalkan Kota Tomohon itu sendiri.
Peran mereka ini kepada dunia luar dalam hal ini para tamu yang menghadiri perhelatan akbar tahunan yang juga masuk dalam Kalender Event Nusantara, sangat penting untuk menjaga lancarnya kesuksesan suatu acara besar yang dilaksanakan.

Bagian itu adalah para Liaison Officer atau disingkat LO. Perlu diketahui, Tamu-tamu dari luar negeri yang hadir dari tahun ke tahun semakin meningkat, artinya makin banyak yang tertarik akan event TIFF itu sendiri. Mulai dari yang penasaran sampai mereka yang kecanduan acara ini sehingga sesudah sering menjadwalkan khusus setiap bulan Agustus.
Nah, Untuk tamu-tamu undangan yang berasal dari luar Kota Tomohon biasanya memerlukan LO untuk mendampingi kegiatan mereka selama mengikuti acara ini, sehingga kehadiran LO sangat diperlukan baik oleh panitia maupun pemerintah kota Tomohon, oleh karena itu setiap menjelang TIFF, panitia mempersiapkan LO yang berkompeten dan berpengalaman dalam menunjang TIFF itu sendiri. Karena selain pendamping tamu, seorang LO juga merupakan representasi masyarakat Kota Tomohon, dan dari LO itu sendiri para tamu bisa belajar dan mengetahui sifat, karakter, ciri khas orang Tomohon.

Apalagi ketika seorang LO yang bertugas mendampingi tamu pada jabatan penting seperti Pemimpin daerah atau bahkan Pejabat Negara lain. Seperti halnya beberapa Liaison Officer (LO) yang di rekrut untuk mendampingi Duta Besar dan Konjen negara sahabat yang tergabung dalam Diplomatic Tour, para LO ini selain harus memiliki kecakapan mumpuni mereka juga harus menguasai setidaknya satu bahasa asing yaitu bahasa inggris untuk dapat berhubungan dan memberikan informasi kepada tamu khususnya para delegasi negara sahabat.
Menjadi LO untuk tamu delegasi negara sahabat harus punya mental baja, minimal bisa berbahasa inggris, gerak cepat, inisiatif, sopan, sigap, mampu berkomunikasi dengan baik, punya informasi dan wawasan, paham protokoler, dan bisa mengatasi tekanan kerja sesuai tugas dari LO itu sendiri.
Dari pengalaman seorang LO Duta besar, menurut mereka saat diwawancarai media ini, tidak mudah menjalankan tugas sebagai LO. Menurut Melissa Fristi Lumi, salah satu LO yang berhasil diwawancarai, Ketika semua hal tersebut mampu dikerjakan, maka akan ada pengakuan dari tamu bahwa tugas dan tanggungjawab dikerjakan dengan baik.
Pengalamannya dari seorang LO yang baru saja mendampingi Duta Besar dari Portugal untuk Indonesia, H.E Miguel de Mascarenhas de Calheiros Velozo yang hadir di TIFF 2025, bercerita hal-hal yang dialami selama mendampingi Duta Besar Portugal tersebut, hingga sampai akhirnya LO tersebut tidak menyangka akan mendapatkan Reference Letter dari Dubes Portugal yang merupakan pengakuan atas tugas dan tanggungjawab-nya dalam mendampingi Dubes Portugal selama kunjungan beliau di Kota Tomohon untuk TIFF dan Kota Manado.
“Salah satu hal positif yang bisa diambil dalam tugas tanggung jawab kami sebagai LO adalah pengakuan atas kinerja dan ketika para tamu mengagumi alam kota Tomohon bahkan Sulawesi Utara, serta mengangumi keramahtamahan masyarakat yang ada, yang tentu saja direpresentasikan terlebih dahulu oleh para Liaison Officer (LO) itu sendiri,” urainya saat didampingi para rekan LO lainnya seperti Militia C. Ering, Litha A. Pijoh, Kezia Th. Senduk, Fandy Wuisan, Rendy Senduk, Calvin George dan Virgidio Ottay.(*/nox)