Sosialisasi Ranperda Pengelolaan Sampah, Noldie Lengkong Minta Warga Pahami Sampah Organik dan Non Organik

Noldie Lengkong saat melaksanakan sosialisasi

Sosialisasi Ranperda Pengelolaan Sampah, Noldie Lengkong Minta Warga Pahami Sampah Organik dan Non Organik

Tomohon, Multiverum.com – Anggota DPRD Kota Tomohon, Noldie Lengkong difasilitasi Sekretariat DPRD Kota Tomohon, melaksanakan sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah Pengelolaan Sampah Kota Tomohon, di Kelurahan Pangolombian dan Tondangow, pada Senin (07/08-2023).

Dalam kesempatan tersebut, Noldie Lengkong menjelaskan soal edukasi sampah organik dan organik, yang wajib diketahui oleh masyarakat di Kota Tomohon, khususnya di Pangolombian dan Tondangow.

“Dalam kesempatan ini kami tekankan masyarakat pahami soal pemilahan pembuangan sampah organik dan non organik. Perbedaan yang paling mendasar dari kedua jenis sampah ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk terurai. Sampah organik merupakan jenis buangan yang bisa dan relatif cepat mengalami penguraian. Sebaliknya, sampah non-organik sulit untuk diurai dan membutuhkan waktu yang cenderung lama,” jelasnya.

Dijelaskannya, dalam hal ini kami tekankan pada masyarakat soal sampah non-organik, dimana biasanya akan sulit terurai. Yang termasuk dalam daftar sampah jenis ini adalah botol minuman, plastik, dan kaleng. Sampah ini tidak akan hancur dalam waktu yang lama meski dibakar sekalipun. Namun, masyarakat tentu bisa memanfaatkan sampah non-organik, dimana masih memiliki nilai ekonomis dan bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bisa dijual.

“Sampah non organik seperti sampah plastik sangat berbahaya dan sangat lama terurai dengan tanah. Alangkah baiknya, mewakili pemerintah kota, masyarakat jangan lagi menggunakan atau membuang sampah berbahan plastik yang sangat mengancam kelestarian lingkungan,” tuturnya.

Ditambahkannya, soal tumpukan sampah juga bisa menimbulkan masalah pada lingkungan yang bisa berujung pada masalah kesehatan pula. Tidak memisahkan sampah dan membiarkannya menumpuk bisa dengan mudah memicu terjadinya banjir.

“Jika hal ini terjadi, sampah-sampah tersebut akan mencemari air dan menyebabkan manusia mengalami penyakit yang berkaitan dengan kulit, seperti gatal-gatal. Dalam beberapa kasus, air yang tercemar tumpukan sampah dapat membuat seseorang mengalami penyakit demam berdarah, malaria dan sebagainya,” jelasnya.

Sementara itu, Narasumber yang juga anggota DPRD Kota Tomohon, Cherly Mantiri SH mengajak keterlibatan masyarakat untuk mendukung Tomohon Internasional Flower Festival (TIFF) 2023, dimana pelaksanaan TIFF ini sudah dekat. kami mengajak masyarakat untuk turut menjaga kebersihan, kenyamanan dan ketertiban.

“Mari kita sukseskan TIFF 2023 dengan menjaga kelestarian lingkungan dan kebersihan di masing masing lingkungan. Perlu diketahui, TIFF 2023 ini akan dihadiri ribuan wisatawan asing dan lokal. Untuk itu, mari kita sukseskan penyelenggaraan Iven berskala internasional tahun ini,” pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya kegiatan dibuka oleh Kabag Persidangan DPRD Kota Tomohon, Nyoman Andika SH MH dan menjadi narasumber, Anggota Komisi 3 DPRD Kota Tomohon, Cherly Mantiri SH.(nox)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *