Pemkab Minahasa Seriusi Percepatan Penurunan Stunting

Rakor Percepatan Penurunan Stunting di Minahasa

Pemkab Minahasa Seriusi Percepatan Penurunan Stunting

Minahasa, Multiverum.com – Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Minahasa Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si buka Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penurunan Stunting, di ruang sidang kantor bupati, Senin (14/8/2023).

Rakor percepatan penurunan Stunting ini dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluraga Berencana (P2KB), serta melibatkan para kepala-kepala SKPD dan Camat.

Perlu diketahui Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Salah satu penyebabnya, tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Sekda Minahasa, membacakan sambutan Wakil Bupati Minahasa DR Robby Dondokbey, S.SI, MM, MAP yang juga ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Minahasa, menyampaikan dirinya mengapresiasi serta mendukung percepatan penurunan Stunting di Minahasa.

“Pemerintah telah menetapkan Stunting sebagai isu prioritas nasional dalalm rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024, dengan target penurunan yang sebesar 14 persen. Sedangkan Kabupaten Minahasa sendiri masih di angka 16,5 persen. Olehnya, untuk mencapai target nasional, kita libatkan semua Camat dan Kumtua serta SKPD terkait dalam Rakor ini. Tujuannya, untuk merembuk menurunkan Stunting agar bisa memenuhinya terget tersebut,” kata Sekda.

Lanjut Watania, mengatakan upaya penanganan Stunting di Minahasa harus menjadi prioritas, seperti memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua. Komitmen ini harus tetap dijaga, dan betul-betul dibuktikan pelaksanaannya sampai ditingkat Desa maupun Kelurahan.

Kemudian, kita juga berkolaborasi dengan berbagai pihak. Karena menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program/kegiatan hingga ke tingkat Desa/Kelurahan, dalam rangka menurunkan prevalensi Stunting di daerah.

“Upaya ini, tidak bisa hanya dilalukan oleh satu perangkat daerah. Namun, upaya penurunan Stunting membutuhkan keterlibatan semua perangkat daerah termasuk TP PKK, Pemerintah Desa dan Kelurahan, Akademisi, Media, Swasta, LSM dan Mitra pembangunan,” bebernya.

“Beberapa hal penting yang telah disampaikan ini, saya harap agar penanggulangan Stunting di Minahasa semakin bersinergi supaya kita bisa menurunkan gizi buruk tersebut secara signifikan, dan semoga Tahun 2024 nanti kita dapat memperoleh target tersebut,” tutupnya.

Sebelumnya, Kadis P2KB Minahasa Meitha Aguw, mengatakan kegiatan ini terselenggara karena angka Stunting di Kabupaten Minahasa masih 16,5 persen, dan perlu diturunkan berdasarkan target nasional yang 14 persen.

“Untuk itu, kami terus laksanakan koordinasi-koordinasi dengan para Camat dan Kumtua, bahkan instansi terkait agar langkah serta upaya menurunkan angka Stunting dapat dipenuhi. Apalagi, bupati dan wakil bupati tak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat disetiap kegiatan karena Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas Sumber Daya Manusia di tanah Minahasa,” pungkasnya.

Masih disituasi Rakor, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh nara sumber terkait penurunan Stunting di Minahasa, diantaranya Kepala Bapelitbangda Philip Siwij, Kadis Kesehatan dr Olvianne Rattu,M.Kes, dan Koordinator Satgas Stunting Provinsi Sulit Murphy Kuhu, SE.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *