Jeirry Sumampouw : Makin Menurun Sejak Era Reformasi, Media Punya Peran Penting Bangkitkan Demokrasi

Jeirry Sumampouw (Tengah) didampingi Komisioner, Roger Datu dan Deisy Soputan

Jeirry Sumampouw : Makin Menurun Sejak Era Reformasi, Media Punya Peran Penting Bangkitkan Demokrasi

Tomohon, Multiverum.com – Pengamat Politik Indonesia, Jeirry Sumampouw yang juga merupakan Komite Pemilih Indonesia mengungkapkan, sejak era reformasi di negara kita, pelaksanaan demokrasi justeru makin menurun. Ini yang harus kita khawatirkan, dimana hal ini sangat berpengaruh dalam hal pelaksanaan demokrasi yang berdaulat.

“Sejarah bangsa mencatat, kita mengalami kebangkitan untuk maju dan berdemokrasi sejak tahun 1908, yakni melalui perjuangan bung Tomo. Setelah itu, di tahun 1928, gantian para pemuda mendeklarasikan Sumpah Pemuda, dan
di tahun 1945 kita merdeka dengan memerlukan perjuangan. Di tahun 1965 ada perubahan radikal dalam demokrasi terhadap negara, dan di tahun 1998 kita kompak untuk deklarasikan pelaksanaan demokrasi yang lebih terbuka,” ungkapnya saat menjadi narasumber dalam Media Gathering, soal kesiapan KPU Tomohon dalam menyelenggarakan Pilkada 2024.

Lanjutnya, Saat ini di tahun 2024 setelah melalui 26 tahun melaksanakan demokrasi, justru kita mulai mengalami kemunduran, dimana Politik dinasti masih kuat, money politik, korupsi, nepotisme, dan lainnya justru makin tinggi.
Dalam konteks pemilu atau demokrasi kita harus mempunyai prinsip. Makanya diperlukan media untuk ikut berjuang membangkitkan demokrasi di Indonesia secara khusus di daerah daerah.

“Kualitas masyarakat untuk ikut peduli dengan demokrasi makin menurun akibat dengan mulai terbiasa adanya money politik. Pemilih sudah pragmatis dan diperlukan etika moral untuk merubah paradigma tersebut. Media harus punya sisi edukatif untuk mengajak masyarakat untuk ikut peduli dengan pemilu. Nilai edukatif harus dimunculkan dalam memberi pemahaman yang benar pada masyarakat,” tegasnya.

Ditambahkannya, untuk saat ini untuk mensukseskan pilkada, diperlukan Sinergitas antara KPU Pusat dan Daerah. Untuk mensukseskan Pilkada 2024,
Pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) jangan disamakan dengan pelaksanaan Pilkada.

“Pemilihan Legislatif 2024 barusan punya problematik sendiri yang harus dibenahi.
Kalau ingin Pilkada 2024 jadi baik dan sukses, wajib tingkatkan rasa demokrasi kita secara nasional,” tukasnya.

Diketahui, turut hadir dalam kegiatan, Komisioner KPU Roger Datu dan Deisy Soputan.(nox)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *