Manado, Multiverum.com – Akademisi Sulut, Dr Tommy Sumakul SH MH meminta media di Kota Tomohon agar mampu mencegah, agar Tomohon tidak jadi memiliki pemilih pragmatis tertinggi. Artinya, dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif atau Pilkada, jangan sampai masyarakat hanya mau memilih calon anggota DPRD atau pun Walikota dan Wakil Walikota, hanya karena ada duitnya saja.

“Ini sangat bahaya, karena nantinya siapa yang terpilih hanya dengan bermodalkan uang, tidak mampu bekerja dengan maksimal untuk daerah dan masyarakat, karena sibuk memikirkan kembalinya modal orang terkait, saat dikeluarkan pada pemilu lalu,” terangnya, saat menjadi Narasumber dalam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, dalam rangka Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur dan Walikota serta Wakil Walikota, pada Senin (25/11-2024).

Untuk itu menurut Tommy, Bawaslu Tomohon dan Media harus mampu mencegah hal tersebut terjadi ke masyarakat Kota Tomohon. Selain itu, pelibatan masyarakat sebagai pengawas partisipatif merupakan langkah yang tepat, guna mencegah terjadinya masyarakat yang menjadi pemilih pragmatis.

“Harus diakui, Tangan Bawaslu tidak cukup panjang untuk menjangkau semua persoalan-persoalan yang ada di wilayah teritorial di mana Bawaslu terkait itu bertugas. Tangan mereka tidak cukup panjang untuk menjangkau dan mengawasi seluruh wilayah untuk pelaksanaan pilkada atau pemilu. Untuk itu, media dan masyarakat harus jadi tonggak terdepan untuk turut serta melibatkan diri menjadi pengawas partisipatif, guna mencegah terjadinya segala bentuk kecurangan dalam pemilu,” pungkasnya.(nox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *