Tomohon. multiverum.com – Pawai bocah dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 di Kota Tomohon berlangsung meriah yang diikuti ribuan anak anak, pada hari Rabu, (30/05-2025) di halaman SD katolik Santa Clara Tomohon.

Bunda PAUD Kota Tomohon, drg. Jeand’arc Senduk-Karundeng sebagai Pembina Upacara mengungkapkan, bukan tanpa alasan Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara menggunakan istilah “taman” sebagai konsep pendidikannya. Taman berarti sebuah tempat bermain. Teduh, tenang, dan tentunya menyenangkan. Anak-anak senantiasa gembira berada di taman. Mereka dengan senang hati menghabiskan waktu di taman.

“Ki Hajar Dewantara ingin konsep pendidikan seperti sebuah taman, pendidikan haruslah menyenangkan, belajar adalah proses kegembiraan.
Ketika lonceng sekolah berbunyi menjadi sebuah tanda dimulainya kegembiraan. Lalu ketika lonceng pulang berbunyi, anak-anak akan enggan untuk pulang karena ia tak ingin kesenangannya berhenti. Sekolah bukan hanya sekadar tempat mencari ijazah. Sekolah bukan hanya sekadar tempat mencari nilai. Sekolah adalah tempat untuk belajar. Belajar mengenai berbagai pengetahuan, belajar mengenai kehidupan sosial, dan belajar mengenai hidup. Sekolah adalah tempat untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan baru. Itulah inti dari pendidikan yang memerdekakan yang kita gaungkan dalam semangat Merdeka Belajar,” urai Bunda Syanet sapaan akrabnya.

Menurutnya, tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Tema ini menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
“Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah, pendidik, peserta didik, keluarga, dan masyarakat luas untuk bersama-sama menciptakan sistem pendidikan yang adil dan merata. Melalui partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan pendidikan di Indonesia mampu menjadi fondasi kuat bagi lahirnya generasi penerus bangsa yang unggul dan berdaya saing.

“Inilah yang sekarang diekspresikan oleh anak-anak kita dalam Pawai Bocah ini, dengan segala bentuk peran, model pakaian, dan peragaan yang dilakoni.
Tapi mari kita tidak melupakan bahwa di balik anak-anak yang tampil luar biasa hari ini, ada para orang tua yang dengan terampil dan tulus menyiapkan anak-anaknya. Karena itu, semarak Hari Pendidikan Nasional saat ini bukan hanya menjadi perayaan bagi anak-anak kita, tapi juga menjadi perayaan kegembiraan bagi seluruh masyarakat Kota Tomohon,” terangnya sembari mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional. “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”.

Diketahui, Setelah upacara dilanjutkan dengan defile yang diikuti oleh 68 Sekolah Dasar, 57 Taman Kanak-kanak, dan 13 Kelompok Bermain se-Kota Tomohon.
Pawai dimulai dari halaman SD Katolik Santa Clara Tomohon dan berakhir di Menara Alfa Omega, melibatkan ribuan anak-anak yang tampil dengan berbagai kostum unik.

Turut hadir, Walikota Tomohon diwakili oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Tomohon, Drs. O.D.S. Mandagi, MAP Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Kota Tomohon bersama jajaran, Forkopimda Tomohon, Kepala Kelompok Bermain, Kepala Taman Kanak-kanak, dan Kepala Sekolah Dasar se-Kota Tomohon, serta anak-anak peserta Pawai Bocah.(nox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *