Minahasa, Multiverum.com — Peristiwa berdarah mengguncang Desa Koyawas, Kecamatan Langowan Barat, Kabupaten Minahasa, Senin dini hari (23/6/25). Seorang pelajar berinisial TS (15), warga Desa Karumenga, Langowan Utara, diamankan Tim Resmob Polres Minahasa setelah diduga melakukan pembunuhan terhadap seorang pemuda berinisial CP (18), warga Desa Waleure, Langowan Timur.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi menyebutkan, kejadian bermula saat pelaku bersama beberapa temannya mendatangi rumah rekan mereka di Desa Koyawas untuk nongkrong dan mengonsumsi minuman keras. Di lokasi itu, pelaku dan korban sempat terlibat percakapan yang memanas.
Pelaku menyinggung kejadian masa lalu, di mana ia mengaku pernah dipukul oleh korban. Perdebatan pun terjadi hingga berujung pada pemukulan oleh korban. Tak terima, pelaku menyikut balik korban dan keduanya terlibat perkelahian yang berlanjut ke luar rumah.
Situasi memanas dan pelaku yang merasa tersudut kemudian mencabut badik dari pinggangnya dan menikam dada kiri korban beberapa kali. Korban sempat berlari dalam kondisi terluka parah sebelum terjatuh. Meski sempat dilarikan ke RS Budi Setia, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Usai kejadian, pelaku melarikan diri ke Desa Amongena bersama rekannya dan sempat mengakui perbuatannya kepada seorang teman. Tak butuh waktu lama, Tim Resmob Polres Minahasa yang dipimpin Aipda Suryadi, S.H. berhasil melacak dan mengamankan pelaku. Ia langsung digelandang ke Mapolres Minahasa untuk diperiksa lebih lanjut.
Kapolres Minahasa AKBP Stevent J.R. Simbar, S.I.K. melalui Kasat Reskrim AKP Edy Susanto, S.Sos. membenarkan kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa proses hukum akan dilakukan secara tegas dan profesional.
“Meski pelaku masih di bawah umur, perbuatannya sangat serius. Kami tetap memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku, dengan tetap mempertimbangkan aspek perlindungan anak,” ujar AKP Edy Susanto.
Dari hasil penyelidikan awal, motif pembunuhan diduga dipicu oleh dendam lama akibat pemukulan sebelumnya oleh korban terhadap pelaku. Saat ini, Sat Reskrim Polres Minahasa masih mendalami kasus tersebut, termasuk kemungkinan adanya peran saksi lain dalam kejadian tragis ini. (Fon)