Tondano, Multiverum.com — Menjelang perayaan Hari Pengucapan Syukur Minahasa, Bupati Minahasa Robby Dondokambey, S.Si., M.A.P., turun langsung ke lapangan bersama jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan sejumlah pihak terkait untuk memantau stabilitas harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Tondano, Selasa (15/7).

Sidak ini bukan hanya rutinitas, tapi bentuk komitmen nyata dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga jelang hari besar.
Turut mendampingi Bupati dalam inspeksi ini: Kepala Kejaksaan Negeri Minahasa, perwakilan Kodim 1302/Minahasa, Kapolsek Tondano, Kasat Reskrim Polres Minahasa, serta sejumlah pejabat Pemkab Minahasa lainnya. Sinergi lintas sektor ini mempertegas bahwa pengendalian inflasi adalah tanggung jawab bersama.

“Pemantauan hari ini menunjukkan harga komoditas utama seperti beras, minyak, bawang, rica (cabai), dan tomat masih fluktuatif, tapi dalam batas wajar,” ungkap Bupati Robby.

Dengan Hari Pengucapan tinggal menghitung hari, Bupati mengingatkan warga agar tidak berlebihan dalam belanja.
“Kita rayakan dengan hati yang bersyukur, bukan dengan berfoya-foya. Sederhana saja, yang penting maknanya,” ujarnya bijak.
Dalam kesempatan itu, sejumlah pedagang menyampaikan langsung keluhan soal atap pasar yang bocor dan penataan pasar yang semrawut. Menanggapi hal ini, Bupati memastikan perbaikan akan dimulai tahun ini, meski dilakukan bertahap.

“Kami sudah lihat langsung. Beberapa tempat memang tidak layak lagi. Penataan dan perbaikan akan menjadi prioritas,” tegasnya.
Bupati menegaskan, sidak seperti ini bukan sekadar simbolis, tapi langkah strategis dalam pengendalian harga.
“Dengan turun langsung, kita bisa lihat kondisi riil di lapangan. Ini bagian dari upaya pengendalian inflasi,” tandasnya.
Beberapa pedagang mengakui bahwa harga sejumlah bahan pokok mulai naik sejak minggu lalu, namun sejauh ini masih bisa ditoleransi.
Bupati pun kembali mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan Hari Pengucapan dengan penuh syukur, bukan semata kemewahan.
“Jangan biarkan makna syukur hilang karena gaya hidup konsumtif. Mari rayakan dengan hati yang damai dan penuh terima kasih kepada Tuhan,” tutupnya. (Fon)