Pemdes Sendangan Sonder Bantah Pernyataan Rudy Eman Cs Soal Keberpihakan PT IWSSekdes Sendangan, Greyne Punu bersama Pala, Reynald Sumolang saat memberikan sanggahan

Minahasa, Multiverum.com – Pemerintah Desa Sendangan Sonder Kabupaten Minahasa membantah tudingan Rudy Eman bersama kuasa hukumnya mengenai tindakan yang dinilai tidak netral atau berpihak dalam perselisihan PT Indra Wisata Sonder (IWS) atau lebih dikenal Objek Wisata Taman Eman.

Hal ini ditegaskan Pemerintah Desa Sendangan dalam hal ini Greyne Punu, selaku Sekretaris Desa mewakili hukum tua kepada sejumlah awak media, di Balai Desa Sendangan Sonder, Jumat (13/01/2023).

“Kami tidak berpihak kepada siapapun, selaku Pemerintah kami hadir disitu karena ingin menyampaikan imbauan karena lokasi Taman Eman memang menurut informasi dari direksi atau manajemen belum dibuka untuk umum,” ungkap Punu.

Lanjut sekdes, mengenai perselisihan keluarga dalam hal ini PT IWS merupakan urusan internal mereka, bukan urusan pemerintah desa.

“Kami tegas tidak ikut campur dalam perselisihan internal atau apapun itu. Saat itu kami hanya mengimbau saja, yang penting sudah disampaikan, kalau mereka tidak mengindahkan penyampaian tersebut, maka segala risiko yang timbul tidak menjadi tanggung jawab dari manajemen karena ada fasilitas kolam renang dan wahana bermain di lokasi wisata tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa waktu lalu anak dari Kepala Lingkungan (pala) Reynald Reagen Sumolang kakinya sobek karena tergores keramik di kolam. Waktu itu sempat meminta pertanggungjawaban dari pengelola, namun hanya mendapat balasan permohonan maaf. Waktu itu pala yang adalah keluarga korban sempat meminta pertanggungjawaban tapi pihak pengelola yang lama hanya menyampaikan permohonan maaf,” jelasnya.

Bahkan, kata Punu, jauh sebelum berganti direksi, pemdes Sendangan sempat memanggil Rudy Eman yang terlihat seolah-olah merupakan pengelola fasilitas kolam renang Taman Eman, untuk mengklarifikasi dengan mempertanyakan kejelasan beroperasinya Taman Eman.

“Pada waktu klarifikasi itu Pak Rudy sempat menyampaikan ke ibu hukum tua bahwa Taman Eman sementara pemeliharaan dan pembersihan lokasi, jadi tidak dibuka untuk umum,” terangnya.

Nanti setelah pergantian direksi yang baru, pihak PT IWS yang dipimpin langsung Ferdinand Eman langsung menyurat ke pemdes Sendangan dalam hal memberitahukan bahwa lokasi Taman Eman belum dibuka untuk umum atau dengan kata lain masih ditutup.

“Jadi manajemen yang baru langsung menghubungi pemdes untuk koordinasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan urusan pemerintah, termasuk membantu mendampingi dan memastikan bahwa belum beroperasinya Taman Eman sampai renovasi selesai. Jadi sejauh ini hanya itu yang kami ketahui, sedangkan urusan kedalam itu urusan keluarga, kami tidak punya hak apalagi ikut campur,” tegasnya.

“Kami tidak menutup diri bagi siapapun yang hendak meminta pendampingan sejauh itu berurusan langsung dengan tanggungjawab kami selaku pemdes. Jadi kalau ada yang bilang kami berpihak atau menuding kami tidak netral itu salah besar, karena apa yang kami lakukan selama ini hanya berkaitan dengan urusan pemerintah,” jelasnya lagi.

Bahkan, beberapa lalu, sempat ada dari Polda Sulut meminta kepada pemdes untuk mendampingi ke lokasi Taman Eman, guna mengambil dokumentasi.

“Waktu itu kami menolak karena jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena tidak mau dianggap mendukung pada salah satu pihak keluarga dimana sementara berselisih. Karena kami selaku pemerintah menjaga netralitas, tidak mau masuk dalam ranah yang bukan urusan kami. Meskipun dari tim Polda Sulut waktu itu menyampaikan sebenarnya tidak masalah, tapi kami yang menolak untuk menjaga segala kemungkinan,” tutupnya.

Diketahui, upaya awak media untuk mengklarifikasi pihak Rudy Eman dan kuasa hukumnya belum terlaksana.(AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *