Sosialisasi Penanggulangan Bencana, BPBD Minahasa Gandeng Ahli Kebencanaan

Sosialisasi yang digelar BPBD Minahasa

Sosialisasi Penanggulangan Bencana, BPBD Minahasa Gandeng Ahli Kebencanaan

Minahasa, Multiverum.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, gandeng ahli kebencanaan turun langsung memberikan sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat di sejumlah daerah rawan bencana.

Kepala BPBD Minahasa, Nofry Lontaan mengatakan, Kabupaten Minahasa salah satu daerah rawan bencana untuk itu, sangat penting untuk di sosialisasikan kepada masyarakat

Adapun tujuan kegiatan ini, yakni untuk memberikan pemahaman kepada warga, dalam rangka memperkuat mitigasi bencana.

“Sosialisasi kali ini menghadirkan narasumber satu-satunya ahli kebencanaan di Sulawesi Utara, Dr Mercy Rampengan dan narasumber dari BPBD Sulut,” kata Lontaan usai sosialisasi di Desa Sendangan, Kecamatan Kakas, Rabu (29/3/23).

Mitigasi bencana yaitu upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

“Untuk kesiapsiagaan bencana, BPBD Minahasa siapkan posko siaga bencana 1×24 jam,” ujarnya.

Lontaan pun menjelaskan bahwa daerah rawan bencana terdapat di sejumlah wilayah Minahasa. Diantaranya Kecamatan Kakas, Kakas Barat, Lembean Timur, Kombi, Tondano Timur, Tondano Selatan, Tombulu, Pineleng, Mandolang, dan Tombariri.

“Intinya kita bekali dulu masyarakat agar suatu saat terjadi bencana, mereka sudah siap. Dan yang terpenting masyarakat sudah tahu bagaimana meminimalisir terjadi korban,” tandasnya.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Minahasa, Merel Sumarauw menambahkan, dengan adanya kegiatan ini, kapasitas warga dalam menghadapi bencana akan semakin kuat.

“Polanya linier. Jadi semakin banyak mendapat informasi baik dan benar tentang penanggulangan bencana, maka kapasitas warta terkait bencana semakin meningkat,” katanya.

Dengan meningkatnya kapasitas warga menghadapi bencana, kata Sumarauw, otomatis resiko semakin berkurang. “Apa lagi resiko korban jiwa, kerusakan lingkungan dan fasilitas umum lainnya,” ujarnya.

Sumarauw juga menambahkan, sosialisasi ini akan dilakukan di 25 kecamatan. Namun begitu, akan dilakukan secara bertahap. “Untuk tahun ini kita akan lakukan di 12 desa dan tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Remboken, Kakas dan Kombi,” pungkasnya. (AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *