Senator Stefanus Liow : Pembentukan Panji Yosua Tak Instan, Tapi Butuh Proses dan Kajian

Senator Ir Stefanus BAN Liow MAP

Tomohon, Multiverum.com – Senator Ir Stefanus BAN Liow MAP akhirnya angkat bicara soal lahir dan terbentuknya Panji Yosua P/KB GMIM yang saat ini hadir berperan dalam peribadatan, meningkatkan kesejahteraan dan kamtibmas.

Menurut Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM Periode 2014-2018 ini, pembentukan dan pendirian Panji Yosua adalah untuk menjawab kebutuhan pelayanan saat itu dan mendatang. Panji Yosua adalah perangkat pelayanan P/KB GMIM untuk mengajak bapak-bapak gereja aktif dalam persekutuan ibadah, dalam mengoptimalkan tugas sebagai kepala keluarga sekaligus juga imam, nabi dan raja ditengah keluarga.

“Hal ini juga mendayagunakan karunia dan potensi termasuk pemberdayaan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup, mencegah dan memberantas penyakit sosial kemasyarakatan,” ungkap Ketua BULD DPD RI ini menjawab sejumlah pertanyaan media dan kalangan sekitar sejarah pembentukan Panji Yosua.

Dijelaskan Anggota DPD RI/MPR RI ini, pembentukan/pendirian Panji Yosua melalui proses yang terbilang panjang sampai akhirnya ditetapkan dalam SMST GMIM Tahun 2014-2015.

Saya selaku Penasehat Panji Yosua dan P/KB SG Periode 2022-2027 ini juga menerangkan bahwa, kajian teologisnya disusun oleh Pdt. Dr. Antonius Dan Sompe, M.Th, disain dan arti logo oleh Franky Noldy Lontaan, yang merupakan pilihan ayat Yosua 4 : 24 yang menjadi moto oleh Pdt. Karly W. Karundeng, M.Th. Senator.

“Saya sedikit menceritakan dalam suatu waktu tahun 2014 bertempat di Radio Sion Tomohon, dimana disaat itu saya sebagai Anggota BPMS GMIM Periode 2014-2018, dipercayakan juga sebagai Direktur Utama Radio Sion dan meminta satu hal kepada mereka. Saat itu Pdt Sompe adalah Sekretaris Departemen APP Sinode GMIM, dimana setiap Sabtu memberikan materi penjabaran MTPJ di Radio Sion, Pdt Karly Karundeng, Pemred Radio Sion, serta Franky Lontaan, Reporter Radio Sion merangkap layout Renungan Pelita P/KB Sinode GMIM, dimana Pdt Sompe dan Pdt Karundeng juga Penanggungjawab Redaksi Renungan Pelita. Bahwa, penamaan dan pembentukan Panji Yosua bukan berarti saat itu langsung diterima kajian teologis, disain dan makna logo serta moto, tetapi dalam suatu proses diskusi, semiloka, rapat, konsultasi dan sidang gerejawi,” urai Stefa sapaannya.

Lanjutnya, demikian pula penetapan Mars dan Hymne Panji Yosua dengan pencipta yakni Dr. Maikel Sanger, adalah melalui sayembara dan Semiloka di Jemaat Pniel Manembo-Nembo Bitung, dimana waktu itu Pnt. Ir. Maurits Mantiri adalah Ketua Komisi P/KB GMIM Jemaat dan Wilayah setempat juga sebagai Anggota Komisi P/KB SG Periode 2014-2018, sekaligus Korbid Minat dan Bakat.

“Juri waktu itu adalah Pdt Dan Sompe (aspek teknis), Prof. Dr. Perry Rumengan dan tidak salah juga Ronald Pohan dari aspek teknis. Waktu itu ada lebih dari 10 komponis GMIM yang ikut sayembara dan semiloka. Untuk draf panduan Panji Yosua dipercayakan kepada Pnt. Drs. Jakrid Maluenseng, MSc, saat itu Korbid Litbang dan Infokom Komisi P/KB Sinode GMIM. Mungkin inilah keterangan lengkap yang bisa kami sodorkan untuk di pahami, hingga terbentuknya Panji Yosua yang saat ini kita cintai dan banggakan, hingga mampu menggugah rasa dan cita seluruh P/KB GMIM, untuk berkarya dalam suka dan cita pelayanan GMIM,” pungkasnya.(nox)

Redaksi MV: