Duel Satu Lawan Satu di Pangolombian yang Gegerkan Warga Makan Korban, Satu Orang Dinyatakan Meninggal

Duel Satu Lawan Satu di Pangolombian yang Gegerkan Warga Makan Korban, Satu Orang Dinyatakan Meninggal

Tomohon, Multiverum.com – peristiwa perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan senjata tajam jenis Samurai dan Pisau Badik di Pangolombian Tomohon Selatan, pada Jumat (08/09/2023) akhirnya memakan korban.

Dalam peristiwa yang sempat menghebohkan warga tersebut, Hendra Ratu (41), warga Pangolombian Lingkungan 2, dinyatakan meninggal di rumah sakit usai berduel dengan tersangka NM alias Nasra
juga warga Pangolombian Lingkungan 4.

Kapolres Tomohon, AKBP Lerry Tutu SIK MM saat dikonfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut. Menurut pria low profile ini, dari hasil penyelidikan pihaknya, pada hari Jumat tanggal 08 September 2023 sekira pukul 22.15 wita bertempat di jalan depan SMP PGRI lingkungan 8 Kelurahan Pangolombian, Tomohon Sekatan telah terjadi kasus perkelahian menggunakan senjata tajam antara tersangka Nasra, dengan Hendra yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia.

“Hasil interogasi terhadap tersangka bahwa sekira pukul 09.45 wita korban berkomunikasi dengannya menggunakan aplikasi messenger Facebook dan mengundang dirinya untuk melakukan perkelahian satu lawan satu dengan menggunakan sajam, dimana lokasi ditentukan oleh korban di jalan depan SMP PGRI Pangolombian. Selanjutnya tersangka pergi ke lokasi kejadian diantar oleh temannya yang dijadikan saksi, Reza Kalensun dengan menggunakan motor. Setelah tersangka dan korban bertemu di lokasi, mereka langsung berkelahi dimana tersangka menggunakan sebilah pisau badik dan korban menggunakan samurai,” ungkap Kapolres.

Lanjutnya, saat berduel dengan Sajam, tersangka mengaku sempat menikam korban sebanyak dua kali. Setelah itu korban sempat mundur namun ditebas sekali lagi kemudian korban meninggalkan lokasi bersama seorang rekannya dan tersangka juga langsung pulang ke rumahnya. Dari peristiwa tersebut, tersangka mengalami luka akibat perkelahian tersebut di bagian jari – jari tangan kiri.

“Sementara itu, menurut keterangan saksi teman yang menemani korban yaitu Stif Runturambi,(41), sebelumnya saksi saat berada di rumahnya didatangi korban dan diajak mengantar dia ke lokasi kejadian. Menuju ke lokasi, saksi mengendarai motor sedangkan korban mengendarai roda empat miliknya. Setibanya di lokasi, korban dan tersangka langsung berkelahi menggunakan sajam. Saat mereka sedang berkelahi saksi takut melerai karena mereka menggunakan sajam. Saat itu saksi sempat melihat korban terjatuh di jalan, dan ditikam tersangka,” urai Kapolres.

Lanjutnya, dari keterangan saksi lain, yakni Jenti Sarese yang tinggal Pangolombian lingkungan. 8, dirinya sempat ingin membantu mengangkat korban untuk dibawa ke rumah sakit, namun ternyata korban sudah dibawa Randi Sampul ke RS. Bethesda. Selanjutnya saksi langsung ke Mapolres Tomohon.
Dari keterangan Lurah Pangolombian, Jemmy Sarese usai mendapatkan informasi perkelahian tersebut, dirinya langsung pergi mencari tersangka di rumahnya dan bersama warga, Didi Mengko langsung bertindak membawa tersangka ke Mapolsek Tomohon Selatan, yang kemudian selanjutnya bersama-sama dengan personil Polsek Tomohon Selatan membawa tersangka ke Mapolres Tomohon.

“Saat ini korban berada di RS Bethesda Tomohon dan dinyatakan sudah meninggal dunia saat dibawa ke RS. Bethesda. Hasil pemeriksaan dari tim dokter, korban mengalami luka 11 tusukan, yang berada di wilayah dada, pipi, dan tangan. Dugaan sementara, korban dan tersangka sudah memiliki permasalahan sebelumnya yang kemudian berlanjut sampai ke perkelahian,” pungkas Kapolres.(nox)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *