Karel Nayoan Ungkap jika Tiap Tahapan Pemilu Pasti ada Masalah yang Muncul

Karel Nayoan Ungkap jika Tiap Tahapan Pemilu Pasti ada Masalah yang Muncul

Tomohon, Multiverum.com – Akademisi Sulut, Drs Karel Nayoan mengungkapkan ribetnya kinerja Komisioner KPU dalam melaksanakan tahapan pemilihan umum (Pemilu). Hal ini dijelaskannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Gathering yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Kota Tomohon (KPU Tomohon), yang dilaksanakan di Grand Master Resort Tomohon, pada Rabu (13/12-2023).

Menurutnya, dalam tiap tahapan pemilu sering ada permasalahan yang muncul seperti pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh KPU itu sendiri. Permasalahan tersebut dari segi reguler tidak terlihat, tapi sebenarnya nyata.

“Seperti contohnya, dalam hal tahapan penetapan calon yang sebelumnya sudah dinyatakan lolos berkasnya, lalu kemudian bisa digagalkan oleh pihak KPU itu sendiri. Lalu pertanyaannya, kenapa tahapan pemeriksaan berkas caleg tersebut dilakukan ?. Itu salah satu contohnya,” terang Nayoan.

Lanjutnya, di Sulut para pemilih itu umumnya bertipe pemilih transisional, yang artinya dibayar baru datang untuk memilih. Undang Undang pemilu itu memang aneh, seperti dimana ada larangan tapi tak punya sanksi. Menurut saya ya wajar, karena yg buat itu DPR, dimana itu akan berlaku bagi mereka nanti saat mencalonkan diri kembali.
Makanya banyak Undang Undang yang dikeluarkan, jarang diteruskan menjadi ranah pidana.

“Seperti contoh di Sulut, belum ada caleg yang ketahuan pakai ijazah palsu diteruskan menjadi ranah ke pidana.
Makanya Sulut masuk rangking 2 kerawanan pemilu di Indonesia hanya karena money politik yang begitu tinggi,” ujarnya.

Ditambahkannya, hal aneh juga terjadi seperti di saat pemasangan baliho caleg, karena tiba tiba jelang pemilu banyak caleg yang sudah memiliki gelar tambahan dalam pendidikannya. Saya pernah melihat hal seperti ini dimana ada caleg yang memiliki gelar yang banyak, namun ujung ujungnya saat mendaftar di KPU hanya menggunakan ijazah SMA,” tuturnya

“Dalam hal ini makanya media harus berani untuk mengungkap, karena pers itu pendidik masyarakat yang merupakan salah satu pilar demokrasi,” pungkasnya.

Diketahui turut hadir dalam kegiatan, Ketua KPU Tomohon, Albertien V Pijoh didampingi anggota Komisioner KPU Tomohon lainnya yakni Deisy Soputan, Rojer Datu, Youne Simangunsong, Arinny Poli.(nox)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *