Kadis Kominfo Minahasa, Maya Kainde
Maya Kainde : Sosialisasi PMT Bakal Dorong Pemerataan Infrastruktur Digital
Minahasa, Multiverum.com – Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) menggelar Sosialisasi Pusat Monitoring, Telekomunikasi, Pos, dan Penyiaran.
Kepala Dinas Kominfo kabupaten Minahasa Maya Marina Kainde, SH MAP, bersama perwakilan Diskominfo se-Sulawesi, Maluku, dan Papua (SULAMPUA) mengikuti kegiatan tersebut di Hotel Rinra Makassar Kamis, (22/2/24).
Plh. Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika, Marvels Parsaoran Situmorang, menyebutkan kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari realisasi pemerataan infrastruktur digital serta konektivitas yang berkualitas untuk mendorong percepatan transformasi digital di seluruh wilayah.
“Adapun data hasil pengukuran QoS, rata-rata kecepatan internet di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2021 rata-rata nasional kecepatan download sekitar 21,51 Mbps, pada tahun 2022 meningkat menjadi 33,48 Mbps dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 41 Mbps,” jelas Situmorang.
Kadis Kominfo Minahasa Maya Kainde, saat menjelaskan kepada media mengatakan bahwa sosialisasi ini dilakukan karena Banyaknya aduan masyarakat terkait kurang baiknya kualitas layanan telekomunikasi, masih terdapat adanya wilayah yang belum tersangka oleh layanan Internet dan pada saat terjadi bencana seringkali terjadi kerusakan Telekomunikasi yang memerlukan penanganan secara khusus dan cepat.
“PMT melakukan verifikasi kinerja layanan operator seluler dan penyelenggara jaringan tetap lokal untuk menilai kepatuhan operator atau penyelenggara dalam menangani keluhan-keluhan pelanggan dimana penilaian kinerja layanan tersebut juga mengacu kepada ketentuan teknis yang telah ditetapkan,” jelas Kainde.
Selain itu, PMT juga melakukan monitoring terhadap QoE melalui aplikasi SIGMON yang melakukan pengetesan internet dengan metode true test.
Lebih lanjut Kainde menjelaskan, “Aplikasi SIGMON tersebut terintegrasi dengan sistem PMT, di mana jika terdapat hasil pengetesan yang kurang dari 1 Mbps dengan signal strenght -100 dbm (kategori sinyal baik), PMT akan mengirimkan tiket kepada operator seluler agar menjadi perhatian operator seluler untuk dapat segera ditindaklanjuti. Tidak hanya itu, PMT juga melakukan monitoring aduan masyarakat dengan sistem crawling pada media sosial terkait layanan telekomunikasi, pos dan penyiaran,” katanya.
Untuk diketahui PMT juga melakukan monitoring kualitas layanan (QoS) telekomunikasi seluer di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
“Hal itu dilakukan secara rutin setiap satu kali dalam satu bulan di tiap-tiap kabupaten/kota. Terhadap hasil pengukuran yang kurang baik akan disampaikan kepada operator seluler untuk dilakukan perbaikan,” ungkapnya.
Semoga dengan perkembangan Indonesia semakin Terkoneksi dan semakin Digital,” tutup Kainde.