Ferry Daud Liando Jelaskan Pemilih Pragmatis, Sosiologis dan Psikologis di Pemilu

Ferry Daud Liando (Tengah) saat membawakan materi

Ferry Daud Liando Jelaskan Pemilih Pragmatis, Sosiologis dan Psikologis di Pemilu

Tomohon, Multiverum.com – Dosen Kepemiluan Fisip Unsrat, Ferry Daud Liando mengungkapkan adanya para pemilih di Pemilu Sulut, yang kebanyakan terbentuk saat pemilihan legislatif atau pemilihan Kepala Daerah, di Sulut.

Hal ini dijelaskan Liando saat tampil sebagai narasumber dalam kegiatan KPU, dengan tema Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tomohon tahun 2024, yang dilaksanakan di Cafe Lumimpasot, pada Kamis, (19/09-2024).

Menurutnya, pemilih di Pemilu seperti Pileg atau pun Pilkada kini mulai terbentuk kelompok seperti pemilih Pragmatis, Sosiologis dan Psikologis. Untuk pemilih pragmatis, kini menjadi tantangan khusus bagi para penyelenggara pemilu, dimana para pemilih ini hanya akan memilih calon jika ada duit, atau siapa yang memberi duit terbesar.

“Hal ini tentu yang sangat tak etis, dimana nantinya dalam pemilu tersebut akan menghasilkan calon kepala daerah yang tidak kredibel karena hanya mengandalkan uang saja, dimana nanti kepala daerah terkait bisa saja melakukan tindakan korupsi, untuk mengembalikan cost yang dikeluarkan saat mencalonkan diri,” tutur Liando.

Lanjutnya, Terkait pemilih sosiologis, yaitu para pemilih yang akan menentukan pilihan mereka ke calon yang memiliki hubungan kekerabatan, atau satu daerah, satu keyakinan dan hal terkait seperti hal tersebut.

“Jadi pemilih seperti ini calon berdasarkan kedekatan atau kekerabatan tanpa memandang kapasitas atau visi dan misi dari calon terkait,” tuturnya.

Ditambahkannya, untuk kategori pemilih psikologis, mereka memilih calon yang mempunyai wajah ganteng atau cantik, atau memiliki penampilan menarik yang menarik perhatian para pemilih tersebut. Contoh seperti Pak SBY menjadi presiden dahulu, beliau banyak di pilih oleh ibu ibu yang tertarik dengan penampilan SBY yang tampan, tegap dan memiliki penampilan menarik.

“Contoh lainnya yakni banyaknya para artis yang ikut terjun di pilkada, yang sengaja dipasangkan oleh parpol tertentu untuk menarik perhatian para pemilih tipe psikologis ini, dimana strategi mereka berhasil karena banyak dipilih oleh masyarakat pada umumnya,” pungkas Akademisi Sulut ini.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten I Pemkot Tomohon, Drs Boy ODS Mandagi, Komisioner KPU, Rojer Datu, Komisioner Bawaslu, Handy Tumiwuda, Kasat Pol PP, Toar Pandeirot, Pabung Kodim Tomohon 1302 Minahasa, Mayor Inf Novel Marijan, Kabag OPS Polres, AKP Erwin Mantiri dan Kordinator BIN Tomohon, Kolonel Laut, Achmad Firgaus. (nox)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *