Teka Teki Pembunuhan di Perkebunan Mahawu Akhirnya Dibongkar Polres Minahasa

Tersangka saat diamankan Tim Resmob Polres Minahasa

Teka Teki Pembunuhan di Perkebunan Mahawu Akhirnya Dibongkar Polres Minahasa

Tondano – Multiverum.com – Peristiwa penemuan mayat seorang lelaki yang diduga merupakan korban pembunuhan di perkebunan Mahawu Tomohon yang sempat menggegerkan warga Sulut di media sosial, akhirnya berhasil diungkap Tim Resmob Polres Minahasa.

Dalam suatu kesempatan, Tim Resmob berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap Indo Sarapung (31) lelaki asal Papakelan Tondano yang ditemukan tewas di perkebunan Mahawu Tomohon Utara, pada 4 Februari lalu.

Tersangka yang diamankan yakni RS alias Ando (25) yang merupakan warga asal Rurukan Tomohon, usai dibekuk di Tim Resmob Minahasa dibawah komando Kanit Resmob Aiptu Ronny Wentuk, di rumah kos Matani Kecamatan Tomohon Selatan, pada Jumat (9/2) subuh jam 02:26 wita.

Kapolres Minahasa AKBP. Tommy Bambang Souissa, SIK melalui Kasatreskrim Edi Susanto, S. Sos menjelaskan, setelah melakukan penyelidikan dari cctv dan berbagai informasi yang di kumpulkan, akhirnya Tim Resmob Minahasa berhasil memperoleh identitas dari tersangka.

“Pada saat akan diamankan di tempat persembunyiannya, tersangka hendak melakukan perlawanan, sehingga tim resmob melakukan tindakan tegas terukur dengan menggunakan senjata api yang mengenai betis pelaku. Tersangka berhasil kami tangkap di rumah kos, beserta dengan babuk berupa, jaket jeans abu-abu, celana pendek jeans biru, kaos hitam, helm hitam,” kata Susanto.

Dilanjutkannya, dalam penangkapan tersebut Tim berhasil mengamankan babuk yang di gunakan tersangka pada saat melakukan pembunuhan terhadap korban, dimana babuk berupa badik ini sudah tersangka buang di tempat sampah dan berhasil ditemukan oleh tim resmob.

“Ada juga pisau yang digunakan menusuk korban, di temukan oleh tim yang disembunyikan di rumah kakaknya yang berada di kelurahan rurukan Tomohon Timur,” ungkap Edi Susanto, setelah menyerahkan tersangka kepada Tim Resmob Polres Tomohon, Jumat (9/2) di Tondano.

Kasat pun menjelaskan kronologi kejadian,
dimana hari selasa tanggal 24 januari 2023, pukul 8:43, tersangka bertemu dengan korban di kelurahan kendis kecamatan tondano barat tepatnya di depan laundry marclin. Dengan maksud naik ojek untuk pergi ke mahawu untuk bermain ayam, tersangka menawar harga 25.000 kepada korban yang selaku tukang ojek, tapi korban tidak setuju dgn harga seperti itu kemudian korban meninggalkan tersangka.

Beberapa menit kemudian tersangka berjalan ke arah lain karena ia melihat bahwa di tempatnya berdiri ada cctv.
Beberapa waktu kemudian tsk melihat korban melintas di dekatnya kemudian tersangka memanggil korban dan menawarkan harga 100.000 untuk jasa ojek pergi ke mahawu tomohon timur, akhirnya korban setuju naik dimotor yang korban kendarai menuju ke mahawu.

Setelah sampai di jalan raya mahawu tersangka menyuruh korban untuk berbelok ke arah kanan, tersangka mengambil pisau yang ia selibkan di jaketnya kemudian menyuruh motor yang di kendarai korban berhenti kemudian tersangka langsung memegang leher korban menggunakan tangan kiri lalu tangan kanan tersangka menggengam pisau dan langsung menusukan pisau tersebut ke leher korban sampai tembus sebelah.

“Korban kemudian terjatuh bersama dengan tersangka di motor milik korban, melihat korban yang sudah sekarat, tersangka menarik korban ke bawah pohon dan mengambil handphone milik korban dan pisau yang ia tikamkan ke leher korban. Beberpa waktu kemudian korban meninggal dan tersangka menutup mayat korban yang sudah meninggal dengan daun dan kayu lalu meninggalkan tempat tersebut dgn membawa handphone dan motor milik korban,” jelas Susanto.

Dari pengakuan tersangka kepada awak media ini, motif tersangka adalah ingin merampas sepeda motor dan handphone korban untuk menutupi hutang dari tersangka.

“Saya melakukan tindakan itu karena saya terlilit hutang. Motor dari korban telah saya jual melalui postingan facebook dengan harga 3.600.000 yg di beli oleh orang bitung. Handphone milik korban saya posting d facebook dgn harga 1.200.000 yang telah di beli oleh orang kawangkoan,” akunya.(AS)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *